-->

Notification

×

Iklan

" />

Iklan

iklan

Tag Terpopuler

Perkenalkan Moderasi Beragama, FKUB turun ke Kabupaten se-Sulteng

Wednesday, July 10, 2024 | July 10, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-10T05:54:30Z


Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Tengah Prof. Dr. KH. Zainal Abidin saat memberikan materi Moderasi Beragama [foto terassulteng.com]



TERASSULTENG | PALU- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) turun ke kabupaten se-Sulteng untuk menggencarkan sosialisasi moderasi beragama kepada masyarakat dan kalangan pelajar.


"Iya, pada tri wulan tiga FKUB Sulteng fokus turun ke kabupaten untuk mengenalkan moderasi beragama kepada masyarakat," kata Sekretaris FKUB Provinsi Sulteng Doktor Haji M Munif Aziz Godal, di Kota Palu, Rabu.


Munif mengatakan bahwa pada tri wulan II, FKUB Provinsi Sulteng telah turun ke dua kabupaten yaitu di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.


"Dua kabupaten ini menjadi sasaran dalam menyosialisasikan moderasi beragama, karena FKUB Sulteng berkepentingan untuk membangun kerukunan umat beragama," ungkapnya.


Doktor Munif mengakui bahwa, kegiatan - kegiatan tri wulan III bulan Juli sampai dengan September 2024, telah dibahas di tingkat pengurus FKUB Sulteng yang terdiri dari tokoh - tokoh lintas agama.


"Dan salah satu kegiatan di tri wulan III yaitu menggencarkan sosialisasi moderasi beragama ke kabupaten se-Sulteng," ujarnya.


FKUB Sulteng memulai kegiatan sosialisasi moderasi beragama kepada masyarakat, dari Kabupaten Parigi Moutong. Kemudian berlanjut ke Kabupaten Poso meliputi wilayah Kecamatan Pendolo dan Kecamatan Poso Pesisir sebagai sasaran lokasi kegiatan. Berikutnya, FKUB Sulteng melanjutkan sosialisasi moderasi beragama kepada masyarakat Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai.


Di samping melaksanakan sosialisasi moderasi beragama, FKUB Provinsi Sulteng juga akan melaksanakan rapat kerja daerah FKUB se-Sulteng yang dipusatkan di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai.


"Serta kami juga akan melaksanakan kaukus perempuan yang bertema tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bahaya kekerasan mengatas namakan agama,"sebutnya.


Moderasi beragama, bukanlah moderasi agama. Bukan pula aliran kepercayaan, faham, atau mazhab. Melainkan sebagai sistem berfikir dan memahami serta mengimplementasikan nilai - nilai ajaran agama yang mengakomodasi empat indikator moderasi beragama Kementerian Agama.


Empat indikator moderasi beragama terdiri dari, anti kekerasan, toleransi, komitmen kebangsaan, dan penerimaan terhadap budaya lokal.


Moderasi beragama pada tataran teologis yaitu setiap orang berhak, bahkan seharusnya meyakini kebenaran agamanya. Tetapi pada saat yang sama dalam tataran sosiologis, harus memahami bahwa orang lain juga memiliki keyakinan terhadap ajaran agama mereka.


Sulawesi Tengah sangat heterogen dari segi etnis dan ras, provinsi ini didiami kurang lebih 19 kelompok etnis atau suku yang tersebar sejumlah daerah dan lima kelompok agama besar dunia. Sehingga dibutuhkan peran tokoh masyarakat maupun agama membina umat dalam menjaga persatuan dan kesatuan untuk membangun negeri.

 

Realitas keragaman dalam kehidupan sosial merupakan keniscayaan, keragaman yang ada berdampak pada perbedaan dalam kehidupan masyarakat.


"Di sinilah pentingnya moderasi beragama, agar perbedaan yang ada tidak menjadi malapetaka dalam kehidupan sosial keagamaan," sebutnya.



Sumber: FKUB Provinsi Sulawesi Tengah

Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini