Tim Da'i Polri Satgas Madago Raya saat melakukan pembinaan dan penyuluhan di SMP 6 Poso, Selasa 2 April 2024 [dok. subsatgas Madago Raya]
TERASSULTENG | Poso - Tim Da'i Polri Polres Poso melaksanakan kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) kepada para pelajar SMP Negeri 6 Poso, pada Selasa (2/4/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk menangkal masuknya pemahaman radikal di tingkat pelajar.
Kegiatan Binluh ini dipimpin oleh Ipda Ilham Sriwan didampingi oleh dua personel Da'i Kamtibmas Polres Poso.
Dalam materinya, Ipda Ilham Sriwan menyampaikan tentang bahaya paham radikal, intoleran dan anti pancasila yang dapat merusak generasi muda.
Tim Da'i Polri Satgas Madago Raya saat melakukan pembinaan dan penyuluhan di SMP 6 Poso, Selasa 2 April 2024 [dok. subsatgas Madago Raya]
"Paham radikal, intoleran dan anti pancasila dapat merusak generasi muda dan mengancam keutuhan NKRI," kata Ilham.
Ilham menjelaskan bahwa ciri-ciri orang yang terpapar paham radikalisme antara lain mudah marah, mudah menyalahkan orang lain, dan tidak toleran terhadap perbedaan.
"Oleh karena itu, para pelajar harus dibentengi dengan pemahaman agama yang benar dan wawasan kebangsaan yang kuat," ucapnya.
Ilham juga mengajak para pelajar untuk selalu patuh dan taat kepada orang tua serta mentaati guru agar ilmu yang diberikan menjadi berkah, sebutnya.
Selain itu, Ipda Ilham mengimbau kepada para pelajar untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong (hoax) yang dapat memecah belah bangsa.
Terpisah, Kasubsatgas Humas Operasi Madago Raya AKP Basirun Laele menambahkan, bahwa kegiatan Binluh ini merupakan salah satu upaya Polri dalam mencegah masuknya paham radikalisme di kalangan pelajar.
"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang bahaya paham radikalisme dan terorisme," kata Basirun.
Basirun juga mengimbau kepada para pelajar untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Para pelajar harus menjadi agen perdamaian dan penjaga toleransi di lingkungannya," imbuhnya.
Kegiatan Binluh ini disambut baik oleh para pelajar SMP Negeri 6 Poso. Salah seorang pelajar yang nama minta tidak dicantumkan mengatakan, bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuannya tentang bahaya paham radikalisme.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kami tentang bahaya paham radikalisme," ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa dia akan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong.
"Saya akan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong," pungkasnya.