Wapres pada acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) dan Soft Launching Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit di Swiss-BelHotel Silae Palu, Selasa 3 Oktober 2023 [foto Biro Admpim Setprov. Sulteng]
TERASSULTENG | PALU – Pariwisata budaya sejarah memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satunya, pariwisata budaya Megalit yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Sebab hal ini merupakan sebuah refleksi peradaban masa lalu yang sarat dengan nilai-nilai budaya, agama, hingga kemanusiaan.
Oleh karena itu, untuk semakin meningkatkan pariwisata berkearifan lokal, baik yang berbasis sejarah maupun pariwisata lain di berbagai daerah, diperlukan tiga langkah strategis untuk mewujudkannya.
“Pertama, akselerasi pengembangan destinasi wisata ramah muslim lewat ekosistem terpadu, dan didukung penyiapan sumber daya manusia pariwisata yang tanggap, adaptif, dan mumpuni,” papar Wapres pada acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) dan Soft Launching Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit di Swiss-BelHotel Silae Palu, Jl. Malonda Nomor 12, Palu, Selasa (3/10/2023).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain ekosistem terpadu dan sumber daya manusia, promosi juga merupakan hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Wapres pun mengimbau agar para pihak yang terkait dapat memanfaatkan media sosial dengan baik dalam promosi ini, agar gaung pariwisata Indonesia dapat terdengar hingga ke mancanegara.
“Kedua, manfaatkan media sosial sebagai alat promosi yang efektif, serta didukung dengan narasi kuat yang mengedepankan wisata budaya sejarah Megalit sebagai peradaban dunia,” imbuh Wapres.
Ketiga, tambahnya, seluruh upaya pengembangan pariwisata tidak boleh melupakan masyarakat sekitar yang berada di wilayah tersebut. Sehingga nantinya, perekonomian warga akan turut berkembang seiring kemajuan di sektor pariwisata sebuah wilayah.
“Ketiga, gandeng semua pemangku kepentingan untuk menyiapkan Negeri Seribu Megalit sebagai destinasi wisata unggulan Sulawesi Tengah, sehingga dapat berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi daerah,” imbau Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres pun berharap agar Pencanangan Negeri Seribu Megalit di Provinsi Sulawesi Tengah ini mendapat ridho dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat membawa kebaikan tidak hanya bagi masyarakat setempat, tapi juga bagi bangsa Indonesia.
“Akhirnya, dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, Pembukaan Rakornas Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2023, sekaligus Pencanangan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit, saya nyatakan diresmikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridhai setiap ikhtiar yang kita lakukan,” pungkas Wapres.
Sebelumnya Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, memaparkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah memiliki julukan sebagai Negeri Seribu Megalit. Julukan ini diberikan dalam rangka mempromosikan kemegahan kawasan cagar budaya Megalitikum yang tersebar di tiga kabupaten, yakni di Lembah Napu, Lembah Behoa, dan Lembag Bada, yang ketiganya terletak di Kabupaten Poso dan Lembag Lindu di Kabupaten Sigi. Ia berharap, semoga pencanangan pada hari ini dapat semakin membawa kesejahteraan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
"Harapan kami semoga pencanangan ini dapat mempercepat penetapan Kawasan Arkeologi Zaman Prasejarah Megalitikum sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Sekaligus, memberi manfaat kemajuan bagi dunia pariwisata dan investasi Sulawesi Tengah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah sebagai upaya untuk mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Gerak Cepat Menuju Sulawesi Tengah yang Lebih Sejahtera dan Maju," papar Rusdy.
Hadir dalam acara ini, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulawesi Tengah, dan para peserta Rakornas Afirmasi PPDT dari berbagai daerah.
Sementara Wapres didampingi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah M. Imam Azis, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma