-->

Notification

×

Iklan

" />

Iklan

iklan

Tag Terpopuler

Wakapolri pimpin dialog kebangsaan 'Karakter Berkeunggulan dan Kebhayangkaraan'

Wednesday, May 24, 2023 | May 24, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-25T06:55:31Z


Foto divhumas Polri


TERASSULTENG| Lembang, Jawa Barat – Wakapolri Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono memimpin dialog kebangsaan bertema “Karakter Berkeunggulan dan Kebhayangkaraan” yang diadakan oleh Sespim Lemdiklat Polri. Dalam dialog tersebut, Wakapolri menyoroti pentingnya karakter berkeunggulan dan kebhayangkaraan bagi anggota Polri serta menekankan transparansi dalam menjalankan tugas dan fungsi kepolisian.


Dalam pidato pembekalan, Wakapolri mengibaratkan aparat penegak hukum saat ini berada dalam sebuah akuarium, di mana segala tugas yang mereka lakukan dapat diawasi oleh semua masyarakat. Hal ini menekankan pentingnya akuntabilitas dan integritas anggota Polri dalam menjalankan tugasnya.


Wakapolri menegaskan bahwa setiap anggota Polri harus menerapkan karakter berkeunggulan dan kebhayangkaraan. Karakter berkeunggulan mencakup sikap dan perilaku yang menonjol dalam aspek kualitas, kejujuran, disiplin, dan kerja keras. Sementara itu, karakter kebhayangkaraan mencerminkan nilai-nilai yang telah ditemukan dan dikristalisasi dari karakter bangsa, pendidikan, serta karakteristik khusus Polri.


“Dalam posisi kita yang seperti berada di dalam akuarium ini, semua kekurangan yang kita lakukan bisa terlihat oleh semua orang. Oleh karena itu, setiap anggota Polri, terutama dengan jumlah personel sebanyak 450.000 beserta pegawai negeri sipil, tidak mungkin dapat dimonitor secara langsung. Oleh karena itu, setiap individu harus dapat menanamkan integritas dan moralitas sebagai landasan dalam menjalankan tugas,” jelas Wakapolri dalam dialog kebangsaan yang berlangsung di Lembang, Jawa Barat pada hari Rabu (24/5/23).


Lebih lanjut, Wakapolri menekankan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelanggaran yang dapat mencoreng institusi Polri. Dalam hal ini, setiap personel Polri diharapkan dapat menghindari perilaku yang melanggar aturan dan berpotensi merusak citra institusi. Wakapolri mengingatkan bahwa pelanggaran tersebut akan berdampak negatif pada kepercayaan publik terhadap Polri.


“Ekspektasi dan tuntutan masyarakat terhadap institusi Polri semakin meningkat. Kehadiran kepolisian selalu ada di tengah-tengah masyarakat, dan karenanya kita perlu meningkatkan integritas dan profesionalisme sebagai anggota Polri,” tambah Wakapolri.


Dialog kebangsaan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai karakteristik yang diharapkan dari setiap anggota Polri. Dengan menanamkan karakter berkeunggulan dan kebhayangkaraan dalam setiap individu, diharapkan Polri dapat menjaga kepercayaan masyarakat serta meningkatkan kualitas pelayanan dan penegakan hukum yang adil dan profesional.

Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini