foto desaign penampakan Masjid Fastabiqul Khaerat Palu [ foto istimewa ]
TERASSULTENG | Jakarta,
-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp
386 miliar guna membangun Masjid Raya Fastabiqul Khaerat Palu yang bersumber
dari APBD tahun 2023 dan APBD tahun 2024,
Sebelumnya,
nama masjid raya adalah masjid yang berada di Jalan Masjid Raya Lolu Palu
Timur. Tapi, masjid tersebut diubah namanya menjadi masjid Agung Lolu.
Sedangkan masjid Agung di Palu Barat berubah namanya menjadi masjid raya
Palu.
Kala
itu masjid Agung dibangun 1976 era Gubernur AR Tambunan. Gagasannya sejak
Gubernur M Yasin. Lokasi ditunjuk Guru Tua, sebelum wafat 1969. Tahun 2000
masjid agung berdiri megah di zaman HB Paliudju. Tahun 2018, rusak akibat gempa
bumi skala richter 7,4.
“Semua
dilakukan dengan dana APBD dan swadaya masyarakat,” Demikian dikatakan
Sekretaris Yayasan Masjid Raya Fastabiqul Khaerat (Berlomba-lomba untuk
Kebaikan), H Helmy D Yambas SE.
Gubernur
Rusdy Mastura mengaku Pemprov menyiapkan anggaran dua tahap sebesar Rp386
miliar lebih. Pembangunannya akan dilakukan untuk pusat peradaban Islam dan
ibadah umat Islam. ‘’Bangun jiwanya bangun badannya. Kita kerja keras
mengoptimalkan seluruh potensi dan juga kerja keras meningkatkan spiritual
keagamaan,” ungkap Cudy
“Sulteng
akan menjadi provinsi yang seimbang antara pembangunan daerah dan
masyarakatnya,’’ terang gubernur kepada awak media melalui Tenaga Ahli Gubernur
bidang Komunikasi Publik Andono Wibisono Rabu 17 Mei 2023 di Jakarta.
Sementara itu
menurut Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Daerah Andi Rully
Djanggola bahwa bangunan masjid terdiri tiga lantai. Lantai satu terdiri dari
Lobby, Ruang Pengelola, Ruang Ketua Yayasan, Ruang Imam, Ruang Tamu VIP (2
kamar), Ruang Serbaguna, Ruang Perpustakaan, Ruang Taman Pengajian, Ruang
Museum, Ruang Persiapan, Ruang Medis dan Ruang Perlengkapan.
Sedangkan untuk
bangunan lantai dua yaitu ruang solat pria, dan untuk lantai tiga (void) adalah
ruang solat wanita, kata pejabat eselon dua yang moncer karirnya itu.
Di tempat
terpisah, masih bersama gubernur, Kepala Badan Pendapatan Daerah, Rifki Anata
Mustaqim membenarkan bahwa anggaran yang digunakan pembangunan masjid raya
Fastabiqul Khaerat asli pendapatan daerah.
‘’Doakan
pembangunan berjalan sesuai rencana sehingga awal 2025 kita sudah dapat
menggunakan masjid raya Fastabiqul Khaerat untuk beribadah dan pusat peradaban
Islam di Sulteng,’’ harap Cudi, Wali Kota Palu dua periode itu.[TS/Sul]*