Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto, SIK, MH [ foto terassulteng.com ]
TERASSULTENG.COM PALU,
Kerusuhan dilokasi tambang PT. Gunbuster Nickel Industry (PT.GNI) bermula
adanya delapan tuntutan dari karyawan perusahaan yang tergabung dalam Serikat
Pekerja Nasional (SPN) PT. GNI Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah,
Hal itu
ditegaskan Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto dalam
keterangan resminya, “Permasalahan dilokasi tambang PT. GNI dipicu karena
adanya delapan tuntutan dari karyawan, bukan karena pertikaian tenaga kerja
Indonesia (TKI) dengan tenaga kerja asing (TKA),” kata Kombes Pol. Didik
Supranoto di Palu, Senin 16 Januari 2023
Delapan
tuntutan dari Serikat Pekerja Nasional yang dibahas hari Jumat (13/1) ada tujuh
yang sudah disetujui, tetapi masih ada satu tuntutan yang belum disetujui,
sehingga berlanjut hari Sabtu (14/1) dengan melakukan mogok kerja, ucap Didik.
Didik
menambahkan, mereka yang mogok kerja memaksa masuk ke lokasi kerja PT.GNI dan
melakukan intimidasi pekerja, sehingga menimbulkan gesekan dengan karyawan
asing maupun pekerja lokal yang sedang bekerja, dari gesekan tersebut sehingga
mengakibatkan adanya korban meninggal dan luka, serta pengrusakan dan
pembakaran kendaraan maupun mess karyawan,
Situasi
secara umum saat ini di PT. GNI dalam kondisi aman dan kondusif. Aparat
keamanan gabungan TNI Polri telah melakukan penjagaan dilokasi kejadian, seperti
jalan keluar masuk perusahaan, smelter, jalan houling dan tempat jeti atau
dermaga. Ada 600 personil gabungan TNI Polri yang berjaga, jelas Kabidhumas
Polda Sulteng
Sampai
dengan saat ini ada 71 orang yang diamankan, 33 orang telah dilakukan
pemeriksaan dimana 17 diantaranya telah ditetapkan tersangka pengrusakan. 16
orang lainnya diminta wajib lapor, ungkapnya
Ia juga
menyebut, korban meninggal dunia ada dua orang, satu tenaga kerja asing (china)
dan satu pekerja lokal (TKI), sedangkan yang luka-luka dari TKA lima orang dan
TKI tiga orang, mereka yang luka telah diberikan perawatan di Rumah Sakit
Morowali Utara
Kabidhumas
ini juga mengatakan, upaya penyelesaian masalahpun telah dilakukan Kapolda
Sulteng bersama forkopimda Sulteng, forkopimda Morowali Utara dan pihak
perusahaan dan hari ini ditindak lanjuti oleh Forkopimda Morowali Utara
dipimpin Sekda, pihak perusahaan, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pihak
serikat pekerja nasional, pungkasnya. [TS/Sul]*