-->

Notification

×

Iklan

" />

Iklan

iklan

Tag Terpopuler

Kapolda Sulteng pastikan DPO MIT Poso yang tewas Hasan Pranata

Wednesday, April 27, 2022 | April 27, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-28T06:44:27Z

 


Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sufahriadi saat memimpin Jumpa Pers dengan awak media di Polsek Sausu Polres Parimo, Kamis (28/4/2022) (foto terassulteng.com) 

Terassulteng.com, PARIMO -Bulan Ramadhan merupakan bulan amaliah, itulah pemahaman dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Pengalaman membuktikan Ramadhan 2021 kelompok ini telah melakukan pembunuhan 4 warga Kalimago Kec. Lore Utara Kab. Poso dengan cara sadis dan kondisi korban yang mengenaskan pada 11 Mei 2021 lalu.

Oleh karena itu Ramadhan tahun ini, Satgas Madagoraya berusaha mencegah dan meningkatkan intensitas pencarian terhadap 3 DPO teroris Poso. Dan hasilnya kemarin Rabu (27/4/2022) pukul 13.20 wita, satgas Madagoraya berhasil melakukan tindakan tegas terukur terhadap satu DPO MIT Poso,

 


Foto DPO Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang menjadi buruan satgas Madago Raya (foto terassulteng.com) 

Demikian penjelasan Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sufahriadi saat menggelar jumpa Pers di Mako Polsek Sausu Polres Parimo, Kamis (28/4/2022) pagi

Rudy juga menjelaskan, Satgas Sekat Desa Salubanga Kec. Sausu Kab. Parimo saat melaksanakan patrol mendapati orang tidak dikenal diduga DPO teroris Poso. Yang bersangkutan diperintahkan untuk menyerahkan diri, tetapi justru melemparkan body vest warna loreng yang diduga Bom. Karena membahayakan petugas akhirnya melakukan tindakan tegas yang akibatkan pelaku meninggal dunia,


 Foto barang bukti  yang merupakan barang-barang milik Suhardin alias Hasan Pranata (foto terassulteng.com) 

Pelaku yang meninggal dunia dipastikan Suhardin alias Hasan Pranata, DPO teroris MIT Poso setelah tadi malam dilakukan Otopsi dan Identifikasi di Rumkit Bhayangkara Palu, ungkapnya

Kembali ditegaskan kepada dua orang sisa DPO teroris MIT Poso sebaiknya segera menyerahkan diri yaitu saudara Nae alias Galuh alias Mukhlas dan saudara Askar alias Jaid alias Pak Guru,

Apabila tidak menyerahkan diri kami TNI Polri sudah sepakat untuk terus mencari dan mengejar mereka. Operasi harus segera diakhiri dengan keduanya menyerahkan diri, pungkas mantan Kapolda Jawa Barat ini.(TS/Sul)

Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini