-->

Notification

×

Iklan

" />

Iklan

iklan

Tag Terpopuler

Unjuk Rasa blockade jalan di Parimo, 4 luka dan 1 meninggal dunia

Tuesday, February 22, 2022 | February 22, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-22T05:56:08Z


Masa Aksi unjuk rasa di Jalan Trans Sulawesi Desa Katulistiwa Kec. Tinombo Selatan Kab. Parimo saat melakukan blokade jalan. (Dok. Humas Res Parimo) 

Terassulteng.com, Palu –Komitmen Kepolisian di Sulawesi Tengah untuk bertindak professional guna mengungkap pelaku tertembaknya Rifaldi alias Aldi (21) Warga Desa Tada Kec. Tinombo Selatan Kab. Parigi Moutong (Parimo) ditunggu masyarakat.

Satu minggu sudah berlalu, Polda Sulteng masih terus melakukan penyelidikan sambil menunggu hasil uji balistik yang dilakukan oleh tim laboratorium forensic (Labfor) Mabes Polri cabang Makassar

Berikut ini detik-detik diketahuinya saudara Rifaldi alias Aldi diketahui tertembak, pasca terjadinya unjuk rasa pemblokiran jalan pada Sabtu 12 Pebruari 2022 di Desa Katulistiwa Kec. Tinombo Selatan Kab. Parimo berdasarkan sumber di Kepolisian.

Sekitar pukul 09.00 wita, massa mulai berkumpul di tugu katulistiwa Jl. Trans sulawesi Ds. Katulistiwa Kec. Tinombo selatan Kab. Parimo dengan korlap Haerul Dani dengan tuntutan akan memblokade jalan apabila pukul 12.00 wita Gubernur tidak hadir, massa awal berjumlah 50 org

Pukul 11.00 Wita anggota Satintelkam Polres Parimo melakukan penggalangan kepada korlap dan masa, agar tidak melakukan blockade jalan trans Sulawesi.

Pukul 12.00 wita, masa aksi semakin bertambah banyak diperkirakan mencapai 300 orang mulai melakukan blockade jalan menggunakan 4 (empat) unit mobil truck.



Pukul 13.00 wita, anggota Satintelkam Polres Parimo kembali melakukan penggalangan untuk membuka blockade jalan, tapi tidak diindahkan.

Pukul 15.00 wita, kasatintelkam Polres Parimo melakukan pendekatan dan penggalangan terhadap korlap dan perwakilan masa untuk membuka blockade jalan, tapi lagi-lagi tidak diindahkan dan blockade masih berlangsung.

Pukul 16.30 wita, Kabag Ops dan Kasatintelkam Polres Parimo kembali melakukan pendekatan dan penggalangan untuk membuka blockade jalan, akan tetapi masih tidak diindahkan

Pukul 17.00 wita, Kapolres Parimo mengundang Korlap untuk negosiasi tetapi di tolak.

Pukul 18.00 wita, Kasat Samapta Polres Parimo dengan menggunakan alat sound system menghimbau masa agar segera membuka blockade jalan.

Pukul 22.00 wita, 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan pengendali huru hara (PHH) Satbrimob tiba di lokasi unjuk rasa dipimpin Karo Ops Polda Sulteng.

Pukul 22.05 wita, Kapolsek Tinombo melaporkan telah terjadi bentrok antara masa aksi unjuk rasa dengan para sopir, dimana para sopir berhasil menguasai 4 unit truck yang digunakan blockade jalan.

Pukul 22.10 wita, Kapolres Parimo kembali melakukan himbauan dengan menggunakan pengeras suara, agar masa aksi segera membuka blockade jalan karena telah berlangsung selama 10 jam. Sehingga menimbulkan kemacetan sepanjang 7 Km.

Pukul 22.45 wita, Kapolres Parimo Meminta Bantuan Kepada Mohammad Rusli, S.H yang mengaku Advokat ARTI (Aliansi Rakyat Tani) untuk membujuk Korlap agar membuka jalan.

Pukul 22.50 wita, Kapolres Parimo memberikan arahan kepada pasukan yang terdiri dari PHH Satbrimob dan personil Sat Samapta Polres Parimo sebelum melakukan tindakan tegas terukur.

Pukul 23.00 wita, Kapolres Parimo memimpin tindakan tegas terukur kepada masa aksi pengunjuk rasa yang melakukan blockade jalan

Pukul 00.20 wita, Masa aksi berhasil dipukul mundur dan blockade jalan berhasil dibuka.

Pukul 01.00 wita, Sterilisasi jalan yang diblokade dan arus lalu lintas kembali lancer.

Pukul 03.15 wita, Anggota Satintelkam Polres Parimo menerima informasi adanya salah satu masa aksi unjuk rasa yang dikabarkan meninggal dunia karena tertembak.



Pukul 03.30 wita, Apel pengecekan pasukan pengamanan unjuk rasa oleh Karo Ops Polda Sulteng.

Pukul 04.00 wita, Pasukan PHH Satbrimob bergeser ke Polsek Kasimbar.

Pukul 04.30 wita, Kapolres parimo bersama pers Polres Parimo kembali ke Polres Parimo dengan mengamankan 59 orang saksi untuk diperiksa berikut barang bukti yang didapat di TKP, tiba di Polres Parimo pukul 07.15 wita

Untuk diketahui setidaknya tercatat ada 4 personil Polri menjadi korban saat melaksanakan pengamanan unjuk rasa, yaitu Bripka Mappi menglami patah tulang tangan kanan, Bripda Muh. Ismail luka pelipis kanan terkena lemparan batu, Bharaka Aseppriyanto luka tangan kanan karena terkena lemparan batu dan Brigadir Pol. Megy Setiawan tangan kiri bengkak karena terkena lemparan batu. (TS/Sules)

 

  

Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS space iklan Iklan-ADS
×
Berita Terbaru Update
close
Banner iklan disini